WHO Enggan Tanggapi Laporan soal Remdesivir obat virus covid 19

Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) enggan mengomentari laporan bahwa obat antivirus eksperimental remdesivir produksi Gilead Sciences mungkin membantu pengobatan Covid-19.

Dalam laporan terbaru remdesivir yang dirilis Rabu (29/4/2020), Gilead Sciences melaporkan pasien yang dirawat dengan obat tersebut selama lima hari mencapai tingkat kesembuhan yang sama dengan pasien yang diberi dosis 10 hari. Ini berarti, obat tersebut bisa menjangkau lebih banyak orang.

Pihaknya mengatakan bahwa masih diperlukan data lebih lanjut mengenai hal tersebut.

"Saya tidak ingin memberikan komentar spesifik mengenai itu, sebab saya belum membaca laporan itu secara rinci," kata Dr Mike Ryan, kepala program kedaruratan WHO, saat konferensi pers menanggapi pertanyaan tersebut, Rabu (29/4/2020).

Disebutkan pula pihaknya terkadang bisa mengambil sejumlah laporan untuk menentukan kemanjuran sebuah obat.

"Jelas kami memiliki uji coba kontrol acak yang sedang berlangsung, baik di Inggris maupun di Amerika Serikat dan 'uji coba solidaritas' dengan WHO. Remdesivir merupakan salah satu obat yang diobservasi di banyak percobaan itu. Jadi saya rasa lebih banyak data yang akan keluar," katanya.

Ryan menambahkan, "Tetapi kami berharap obat ini dan obat lainnya terbukti membantu pengobatan Covid-19."



Sumber: ANTARA