doa yang menuai perbincangan


linggarjati.com-Dalam penutupan paripurna tahunan dan rancangan APBN yang di selenggarakan di istana jakarta yakni  pemanjatan doa yang di pimpim anggota politis Gerinda yang di selingi dengan sindiran pada kepala negara Joko Widodo Jadi topik perbincangan

Menanggapi hal tersebut ketua majelis ulama indonesia menilai seharusnya dalam memanjatkan doa tidak berisi sindiran ke siapapun karna esensinya doa adalah memohon kepada sang pencipta hambanya untuk di beriakan hal-hal yang baik.

sedangkan dari mentri dalam negri tjahja kumola mungukapkan doa yang di ungkapkan anggota politisi Gerida  membuat malu negara.dan mengukapkanya lagi Doa itukan meminta kepad Allah SWT jadi harus khusus dan di bawakan dengan sungguh-sungguh.kita harus merendahkan diri dan meminta apa yang belum kita capai.

Doa yang dibawakannya di lingkungan negara maka ucapan doa yang baik untuk negara dan bagsa bukan di tambahin kritikan kepada pemerintah.dan mentri dalam negri  menabahkannya lagi bahwa lain kali untuk tidak terjadinya hal yang tak di inginkan dan terulang maka sebaiknya setiap ada acara lembaga negara dalam hal memanjatkan doa  di berikan pada yang berwenang yakni di kementrian agama.