Peredaran narkoba semakin berbahaya

pembaca linggarjati.com-Peredaran narkoba di Indonesia sudah pada level yang semakin berbahaya. Obat-obatan terlarang kini sudah tersebar di berbagai lapisan masyarakat. 

Bahkan baru-baru ini Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap ada sekitar 72 jaringan narkoba internasional yang mengintai Indonesia. Mereka berasal dari berbagai negara seperti :

  • Tiongkok, 
  • India, 
  • Singapura, 
  • Malaysia, 
  • Iran dan lain sebagainya. 


"Jaringan kita yang sudah dideteksi 72. Kegiatan mereka tetap kita ikuti. Ada dari Cina, India, Singapura, Malaysia, semua ada," terang Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta Timur,  

Menurut Buwas, jaringan narkoba internasional itu sengaja mencari pengedar baru di daerah Asia usai kartel Kolombia terpecah. Apalagi mengingat posisi geografis Indonesia yang membuat peluang masuk barang haram itu makin besar. Bahkan, ia berani memastikan tidak ada wilayah di Tanah Air yang bebas dari narkoba. "Kartel Kolombia pecah. Salah satunya mereka kembangkan eksistensi di Asia, termasuk di Indonesia," jelasnya. "Tidak ada satu wilayah di Indonesia yang clear dari narkotika. Kenapa? Karena posisi kita perairan." 

Lebih lanjut, Buwas memperkirakan jika narkoba akan terus masuk ke Indonesia melalui berbagai jalur. Meski begitu, pihak BNN tetap akan berusaha mengungkap peredaran barang haram yang dapat merusak generasi bangsa ini. 



"Itu hasil dari monitor alat kita atau deteksi atau dari pembicaraan kita. Sebenarnya barang yang di Indonesia jumlahnya ton-tonan. Cuma posisinya di mana kita lagi cari. Barang ini masuk terus ke negara kita tanpa diketahui karena luasnya wilayah kita, kekuatan personel kita, kepedulian masyarakat," pungkasnya.