Hillary Clinton meski unggul tak jadi presiden

Perhitungan suara Pilpres AS hingga hari Rabu (23/11/2016) menunjukkan bahwa Hillary Clinton unggul 2.017.563 suara atas Donald Trump.Keunggulan suara Hillary Clinton ini akan terus bertambah karena masih ada beberapa kartu suara yang belum selesai dihitung.

Menurut Voice of America, Hillary Clinton lebih unggul daripada Presiden terpilih, Donald Trump.

Kesempatan Donald Trump untuk memasuki Gedung Putih diperoleh setelah Trump berhasil memenangkan suara di negara-negara bagian yang memiliki suara elektoral.

Hillary Clinton merupakan calon presiden kelima dalam sejarah AS dan yang kedua dalam 16 tahun terakhir yang dapat memenangkan suara terbanyak namun tidak dapat menduduki jabatan sebagai Presiden. Kekalahan ini terjadi karena negara Paman Sam ini menerapkan sistem electoral college.

Sistem pemilu di AS mempunyai sistem lembaga perwakilan pemilih, atau disebut electoral college, untuk memilih presiden.

Electoral college adalah lembaga konstitusional yang memilih presiden dan wakil presiden AS. Setiap negara bagian AS memiliki jatah electoral college yang disesuaikan dengan jumlah penduduknya.

Untuk memperoleh kemenangan diperlukan mempunyai 270 suara dari 583 electoral college. Hillary Clinton menang telak dari Donald Trump di California dan New York. Hal inilah yang menyebabkan Hillary unggul secara nasional. Sayangnya, Hillary tidak dapat memenangkan suara terbanyak dalam perhitungan suara electoral college. Donald Trump mampu mengantongi 306 suara setelah hasil-hasil di setiap negara bagian hampir selesai dihitung.Sebelumnya, Trump mengecam sistem electoral college yang diterapkan di Amerika Serikat. Seperti yang dilaporkan oleh New York Times ia lebih menyukai sistem suara terbanyak dan tidak menyukai sistem lembaga perwakilan walaupun metode ini yang membuat Trump menjadi terpilih sebagai Presiden AS.