kekecewaan sejumlah atlet pon jabar 2016

JawaPos.com - Sejumlah atlet Jawa Barat kecewa karena bonus bagi atlet yang berprestasi di PON XIX/2016 tak sesuai harapan. Hal itu setelah Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, mengumumkan nominal bonus atlet peraih medali emas PON XIX/2016.
Aher – sapaan karib Ahmad Heryawan, menyebut bonus bagi peraih medali emas sebesar Rp 200 juta. Itu berbuah kekecewaan bagi para atlet. Bukan karena nilainya. Kekecewaan para atlet disebabkan oleh janji-janji gubernur yang tak terbukti. Sejumlah atlet langsung meluapkan kekecewaannya di media sosial.
Dewi Atiya, pegulat putri Kota Cirebon, mengungkap rasa kecewanya via akun facebook Ayita Dewi. Demikian pula dengan perenang Triady Fauzi yang telah menyumbangkan delapan medali emas bagi kontingen Jabar. 
Menurut Dewi, dalam pidatonya, Aher mengungkapkan alasan mengapa Jawa Barat hanya memberikan bonus Rp 200 juta bagi atlet peraih medali emas. Itu terkait adanya aturan Kemenpora tentang bonus atlet PON yang tidak boleh melebihi bonus atlet SEA Games sebesar Rp 200 juta.
“Agak kecewa. Bukan masalah angkanya yang kecil. Tapi karena janji-jani Pak Gubernur yang tidak tepat. Saat pelepasan atlet PON, Pak Aher memastikan bahwa bonus akan lebih besar dari provinsi lain,” kata Dewi saat dikonfirmasi via telepon oleh Radar Cirebon (Jawa Pos Group).
Menurut Dewi, janji-janji yang diucapkan Aher sebelum PON dimulai, melambungkan harapan dan semangat para atlet. Namun, kenyataan yang terjadi malah sebaliknya. Aturan Kemenpora mengenai bonus atlet PON itu pun dianggap cuma dalih Aher. Sebab para atlet mendapat informasi dari provinsi lain yang bonusnya lebih besar. “Kalau sebelumnya tidak dijanjikan, mungkin perasaan kami tidak akan sesakit seperti sekarang. Kami merasa dibohongi. Sementara beberapa teman dari provinsi lain mengabarkan bahwa mereka mendapat bonus yang lebih besar. Teman-teman atlet Lampung, misalnya, mendapatkan bonus Rp 250 juta,” imbuh Dewi.
Sementara itu, Nony Krystianti Andilah, atlet biliar Kota Cirebon, memaklumi kekecewaan rekan-rekannya. Menurut Nony, pada PON 2012, atlet yang meraih medali emas mendapat uang tunai Rp 100 juta dan satu unit rumah senilai Rp 150 juta. Jadi total Rp 250 juta. Artinya, bonus sekarang turun dan itu disebutnya wajar kalau para atlet kecewa.