Perdana Mentri Belanda Mark Rutte ke Indonesia pertama kali

Kedatangan PM Belanda, Mark Rutte ke Indonesia membawa kabar baik terkait peninggalan benda-benda bersejarah.

Bukannya membicarakan masalah bangkai kapal yang hilang dan sempat menjadi bola p***s, Belanda  malah berencana mengembalikan ribuan artefak berharga kembali  ke Indonesia.

Dilansir dari Sindonews, Pemerintah Kerajaan Belanda  berencana akan mengembalikan berbagai benda bersejarah berupa 1.500 artefak‎ milik Indonesia. Dimana didalamnya kabarnya didominasi oleh keris- keris dari berbagai kerajaan di Jawa.Benda bersejarah yang akan  diserahkan itu selama ini tersimpan dengan baik di Museum Prinsenhof Delft, Belanda.

Penyerahan artefak itu dilakukan secara simbolis dari Perdana Menteri Belanda Mark Rutte kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.

“1.500 Artefak akan dikembalikan ke Indonesia. Keris ini adalah simbol pertama, “Sekarang saya ingin mempersembahkan sebuah keris kepada Tuan Presiden, ini dari koleksi besar artefak-artefak Indonesia di Delft,” ujar Rutte di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).

Rutte lalu memberikan sebilah keris kepada Presiden Jokowi. Namun keris itu tak dibuka sehingga tak tampak ada berapa luk atau lekuknya.

Belum jelas juga keris tersebut adalah peninggalan dari kerajaan mana. Namun yang pasti berita pengembalian ribuan artefak ini merupakan kabar menggembirakan.

Selama ini memang banyak peninggalan kerajaan di Indonesia yang telah berpindah tangan ke luar negeri, khususnya Belanda.

Hal ini terjadi karena pada masa kolonial dahulu, penjajah Belanda banyak membawa benda-benda kerajaan dari Indonesia, khususnya yang bertahtahkan emas untuk mereka koleksi.

Hal ini menjadi sejarah baru bagi hubungan baru bagi Belanda dan Indonesia. Upaya pengembalian artefak sebenarnya telah dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu. Namun baru kali ini membuahkan hasil.

Mark Rutte beralasan pengembalian ini karena untuk mempererat hubungan kedua negara, selain memang benda-benda  tersebut sudah seharusnya berada di Indonesia.

Atas hal ini Presiden Jokowi mengaku bangga karena Indonesia dan Belanda bisa melanjutkan kerja sama yang lebih erat.Menurut Jokowi disamping pengembalian artefak, pertemuan bilateral kedua negara banyak membahas sektor ekonomi, termasuk mengenai infrastruktur maritim.

“Pertemuan bilateral tadi banyak membahas kerja sama ekonomi dan fokus pada perdagangan investasi, pengelolaan air dan pembangunan infrastruktur maritim,” ujar Jokowi saat jumpa pers bersama Rutte.

Presiden Jokowi mengatakan Belanda salah satu mitra dagang utama Indonesia di Eropa. Ia menilai Belanda merupakan pintu gerbang masuknya produk-produk Indonesia.

Dalam hal kerja sama ekonomi, Belanda dianggap mumpuni di sektor pengelolaan air. Kedua negara juga membahas persiapan negosiasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).

Menurut Jokowi disamping pengembalian artefak, pertemuan bilateral kedua negara banyak membahas sektor ekonomi, termasuk mengenai infrastruktur maritim.

“Pertemuan bilateral tadi banyak membahas kerja sama ekonomi dan fokus pada perdagangan investasi, pengelolaan air dan pembangunan infrastruktur maritim,” ujar Jokowi saat jumpa pers bersama Rutte.

Presiden Jokowi mengatakan Belanda salah satu mitra dagang utama Indonesia di Eropa. Ia menilai Belanda merupakan pintu gerbang masuknya produk-produk Indonesia.

Dalam hal kerja sama ekonomi, Belanda dianggap mumpuni di sektor pengelolaan air. Kedua negara juga membahas persiapan negosiasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).