kematian ibu hamil meningkat

Kasus kematian maternal (ibu melahirkan) di DIY selama 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Sampai bulan November 2016 kasus kematian maternal sudah mencapai 38 kasus, sedangkan selama 2015 hanya 29 kasus.

Sekitar 45 persen penyebab langsung dan 55 persen penyebab tidak langsung, kata Pengelola Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan DIY Sutarti pada acara Diskusi Publik Update 'Pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi di Yogyakarta' di Gedung Radyo Suyoso, Kepatihan Yogyakarta, Rabu (28/12).
Dia menjelaskan penyebab langsung adalah perdarahan, preeklamsia, dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung antara lain jantung tuberculosis, pneumonia dan shock. Sebanyak 38 kematian maternal terjadi di rumah sakit.

Menurut Sutarti, masih diteliti penyebab kematiannya apakah karena terlambat dalam mengambil keputusan untuk dibawa ke rumah sakit atau terlambat mendapat pertolongan di fasilitas kesehatan.

Sementara itu Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UGM Detty Siti Nurdiati mengatakan penyebab kematian ibu melahirkan sudah berubah polanya. Sepuluh tahun lalu yang menduduki urutan pertama penyebab kematian ibu adalah infeksi, kemudian perdarahan dan preeklamsia, kemudian baru hipertensi. "Sekarang polanya berubah, hipertensi yang menjadi penyebab utama, kemudian infeksi, baru perdarahan/preeklamsia," ungkap dia.

Lebih lanjut dia mengatakan kalau dilihat kasus kematian ibu di kota Yogyakarta tahun 2014 hanya dua kasus, sedangkan tahun 2015 menjadi 5 kasus. Hal itu karena Tuberkulosis, kanker dan jantung. "Artinya ibu sudah diketahui mempunyai risiko tinggi dan seharusnya tidak boleh hamil dan ditangani dulu sampai baik, baru boleh hamil. Tetapi sudah terlambat," tuturnya.

Dii bagian lain Detty mengungkapkan dari hasil  survei menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan maternal membaik. Tetapi kenapa Angka Kematian Ibu di Indonesia hanya sedikit menurun. Dari Survei Kesheatan Dasar Indonesia (SDKI) yang dilakukan di tahun 2014  dan diumumkan di tahun 2015 Angka Kematian Ibu 305 per 100 ribu kelahiran.
Sedangkan sebelumnya 359 per 100 ribu kelahiran.



see in English
Maternal deaths (maternal) in DIY during 2016 was higher than in 2015. As of November 2016 maternal deaths has reached 38 cases, while during 2015 only 29 cases.
About 45 percent of the causes direct and indirect cause of 55 percent, said business DIY Health Family Health Department at the Public Discussion Sutarti Update 'Meeting the Sexual and Reproductive Health Rights in Yogyakarta' Building Suyoso Radyo, Kepatihan Yogyakarta, on Wednesday (28/12).
He explained that the direct causes are hemorrhage, pre-eclampsia, and infection. While the indirect causes include heart tuberculosis, pneumonia and shock. A total of 38 maternal deaths occur in hospitals.
According Sutarti, they investigated the cause of death is due late in taking a decision to be taken to hospital or late to get help at the health facility.
Meanwhile, Head of the Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine Siti Nurdiati Detty said the cause of maternal mortality has changed the pattern. Ten years ago who are the first cause of maternal death are infection, bleeding and preeclampsia later, then new hypertension. "Now the pattern changed, hypertension is a major cause, then infection, bleeding new / pre-eclampsia," he said.
Furthermore, he said that judging cases of maternal mortality in the city of Yogyakarta in 2014 only two cases, whereas in 2015 to 5 cases. It was due to tuberculosis, cancer and heart disease. "That mother is known to have a high risk and should not be pregnant and handled first until either a new, should become pregnant. But it was too late," he said.
Dii other parts Detty said of the survey results show that the improved maternal health care coverage. But why maternal mortality rate in Indonesia is only slightly decreased. Survey Basic Kesheatan Indonesia (IDHS) conducted in 2014 and published in 2015 Maternal Mortality 305 per 100 thousand live births.
Whereas previously 359 per 100 thousand live births.