korban serangan terror berlin jerman

Sebanyak 12 orang tewas dan 14 orang terluka ketika sebuah truk menyasar kerumunan warga dan wisatawan di bazar Natal Berlin.
Otoritas Jerman menegaskan peristiwa tersebut sebagai sebuah serangan teror yang dilakukan oleh warga negara Tunisia yang memiliki hubungan dengan ISIS.

Pihak berwenang mengatakan enam dari antara mereka yang tewas teridentifikasi berasal dari Jerman, dan wisatawan dari Polandia, Italia dan Israel.
Berikut ini adalah potret tiga korban truk di Berlin.
Fabrizia Di Lorenzo tengah berbelanja untuk hadiah Natal yang akan dibawa pulang untuk keluarganya di Italia ketika terjadi serangan.

Ia berusia 31 tahun telah tinggal di Berlin selama beberapa tahun dan merencanakan kembali Kamis (22/12/2016) ke Sulmona, sebuah kota di zaman Kekaisaran Romawi.
Ia fasih berbahasa Prancis, Inggris, Jerman dan Italia. Di Lorenzo belajar di Roma, Bologna, Milan dan Berlin, di mana ia kembali pada 2013.

Ia bekerja untuk perusahaan Bosch dan kemudian untuk sebuah perusahaan transportasi.
Selain itu ada, Dalia Elyakim sedang berlibur bersama suaminya, Rami, yang dalam kondisi serius tapi stabil setelah serangan.

Elyakim, dari kota pusat Israel, digambarkan oleh teman lama Moshe Egoz sebagai orang yang memiliki "jiwa baik."Ketiga Lukasz Urban, 37 tahun dari Polandia ditemukan tertembak mati pada kursi penumpang truk dan pihak berwenang percaya ia berjuang sampai akhir melawan pembajak yang menabrakkan truknya ke arah kerumunan massa.
Urban meninggalkan istri dan anaknya yang baru beranjak remaja.
Sementara itu kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror menggunakan truk di bazar Natal di Berlin, Jerman.
Serangan yang terjadi Senin (19/12/2016) waktu setempat, menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya.
"Seorang prajurit ISIS yang melakukan operasi di Berlin sebagai balasan dengan menyasar negara koalisi," demikian disebutkan kantor berita Amaq, yang berada dalam jaringan kelompok teroris tersebut.
Namun, pernyataan dalam berita itu tak menyebutkan siapa pelaku serangan.
Sementara, di sisi lain, otoritas keamanan Jerman pun meragukan tersangka yang ditangkap di lokasi kejadian sebagai pelaku dalam serangan itu.
Klaim kelompok teroris itu muncul setelah pihak kejaksaan Jerman mengaku tak memiliki bukti yang kuat tentang pelaku dalam aksi itu.
Sementara, melepaskan seorang pencari suaka asal Pakistan yang menjadi satu-satunya terduga pelaku dalam serangan ini pun bakal menebar ketakutan di muka publik.
"Kami tak bisa mengesampingkan bahwa pelaku berkeliaran di jalan," kata Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere dalam sebuah siaran di jaringan ZDF.