pasangan cawagub Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno mengaku tidak lelah

Blusukan, menyusuri permukiman dan berbincang dengan warga setiap hari, secara langsung menguras tenaga dan pikiran pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno setahun terakhir.

Keduanya mengaku tidak lelah, walaupun keduanya kehilangan waktu istirahat.Perubahan kebiasaan memang diakui Sandiaga sejak dirinya maju dan terpilih sebagai kandidat dalam Pilkada DKI Jakarta sejak akhir tahun 2015 lalu.

Sejak saat itu, kegiatannya diisi dengan blusukan yang dimulai dari terbitnya matahari hingga petang, tetapi tidak jarang berlangsung sampai jelang tengah malam.

Padatnya waktu blusukan diakuinya mengurangi waktu tidur malamnya, dari semula delapan jam berkurang menjadi lima atau enam jam setiap hari.
"Padat memang, waktu tidur pastinya berkurang, sekarang ini (waktunya-red) lima hingga enam jam. Tapi walaupun singkat, saya tidur nyenyak sekali, sampai-sampai tidak pernah mimpi," ungkapnya dalam acara bertema Blak-blakan di kantor detik.com, Jalan Warung Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (7/12).
Dalam kesempatan yang sama, Anies pun mengaku juga kehilangan waktu tidurnya sejak mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.Namun ditekankannya kalau rasa lelah itu katanya bukan hanya dipengaruhi fisik, tetapi lebih kepada perasaan.
"Capek atau nggak itu bukan perkara fisik, tapi lebih kepada perasaan. Semuanya itu (lelah-red) state of mind," ungkapnya.
Dirinya menganalogikan kesibukan masa kampanyenya dengan peristiwa ketika dirinya dan istrinya, Fery Farhati Ganis berbelanja di pusat perbelanjaan.

Ketika menemani sang istri berbelanja di toko pakaian, waktu dirasakannya sangat lambat, walaupun waktu baru berselang 20 menit.

Tetapi sebaliknya, ketika istrinya menemaninya berkeliling toko elektronik, perasaan capek dirasakan sang istri, sementara dirinya dapat menghabiskan waktu dua hingga tiga jam dan tidak merasa capek.
"Jadi intinya (lelah-red) itu ada di dalam perasaan, karena kalau dibandingkan, kedua toko itu suasananya sama, sama-sama bersih, ber-AC dan nyaman. Sama halnya dengan belanja, kegiatan yang kami jalani juga sama," jelasnya.
"Kalau hati kita di situ, kita nggak pernah merasa capek, kita menikmati dan nyaman. Walaupun jalan setiap hari, waktu tidur berkurang, saya tidak merasa lelah, kita menikmati bermasyarakat, bertemu dengan warga dan melihat permasalahan secara langsung," ungkapnya menambahkan.