perkembangan sastra di dunia Islam

Maqamat, merupakan karya fenomenal Al-Hariri. Di Maqamat, al-Hariri menuliskan gubahan sastra genre baru yang tumbuh pada masa Abbasiyyah. Pada masa sebelumnya, perkembangan sastra di dunia Islam tak lepas dari peran al-Jahiz (771-836).

Ia mengawalinya dengan mengenalkan jenis prosa ilmiah atau seni retorika. Tokoh bergelar guru sastrawan Baghdad ini pun memiliki karya fenomenal, al-Hawayan. Kitab itu merupakan antologi anekdot binatang, etika, dan kemasyarakatan.

Kontribusi terbesarnya mewujud ketika al-Jahiz menyusun buku ensiklopedi sastra berjudul
al-Bayan wa al-Tabyin. Pada masa berikutnya, muncul bentuk sastra baru yang dinamakan dengan maqamat.

Jenis sastra ini dipelopori oleh seorang filsuf dan sastawan berpengaruh bernama Badi Zaman al-Hamadzani (969-1007). Lalu, genre baru ini segera memperoleh tempat di lingkup penyair Arab era tersebut. Dalam konteks ini, sastra bukan lagi sekadar retoris, melainkan sudah berbentuk cerita dan diterapkan dalam jenis prosa-prosa modern.

Penyebarannya juga semakin diterima luas, mencakup sebagian besar negeri-negeri Islam. Tak heran jika banyak sastrawan yang akhirnya mengembangkan maqamat. Di antara sastrawan yang paling fenomenal dalam bidang ini adalah al-Hariri. Ia menjadikan karya al-Hamadzani sebagai model.

Dalam kitab al-Maqamat, al-Hariri menyajikan anekdot retoris sebagai cara untuk menyuarakan kritik sosial terhadap kondisi sosial yang ada, di samping juga sebagai pesan moral. Menurut Philip K Hitti dalam bukunya History of the Arabs, karya al-Hariri memuat banyak karya sastra yang elegan.

Anekdot retoris yang terdapat dalam kitab al-Maqamat membuat karya ini semakin istimewa dan dianggap sebagai karakteristik paling penting. “Sejak masa al-Hamadzani dan al-Hariri, karya sastra dalam bentuk maqamat menjelma menjadi bentuk sastra yang paling sempurna,’’ ujar Hitti.

Saat mengembangkan jenis sastra ini, al-Hariri sedikit menyempurnakan karya-karya yang telah dituliskan oleh al-Hamadzani. Dia mengubah karya itu dengan turut mementingkan pesan, ide,maupun makna sehingga bukan sekadar pertunjukan kemampuan sastra.

Sejatinya, buku yang ditulis al-Hariri lebih berupa karya tulis bernuansa drama berbahasa Arab. Ini adalah sebuah karya bahasa yang belum pernah terlihat sebelumnya. Kisah-kisah berbahasa Spanyol dan Italia yang mengangkat epik realis dan kepahlawanan, dinilai memiliki kedekatan dengan karya al-Hariri ini.

Catatan lain mengungkap, karya al-Hariri bisa dianggap juga sebagai sebuah perempuan aktual tentang kehidupan. Karena di dalamnya berisi pula cerita pendek dan memiliki tokoh cerita. Akan tetapi, satu hal yang membuat karya ini begitu dikagumi terletak pada keindahan bahasanya.

see in English
Maqamat, a phenomenal work of Al-Hariri. In maqamat, al-Hariri write literary compositions growing new genre at the time of the Abbasids. In the past, the development of literature in the Islamic world can not be separated from the role of al-Jahiz (771-836).
He began by introducing the kind of prose science or art of rhetoric. Baghdad holds literary figures teachers have also had a phenomenal work, al-Hawayan. The book is an anthology of anecdotes of animals, ethics, and society.
The greatest contributions materialize when al-Jahiz literary encyclopaedia compiled a book entitled
al-Bayan wa al-Tabyin. In the next period, appearing new literary form called the maqamat.
This genre was pioneered by an influential philosopher and sastawan named Badi Zaman al-Hamadzani (969-1007). Then, this new genre soon gained a place in the scope of Arab poets of the era. In this context, literature is not merely rhetorical, but has been applied in the form of stories and the kind of prose-modern prose.
The distribution is also increasingly accepted, covering most of the Islamic countries. No wonder so many writers who eventually developed maqamat. Among the writers of the most phenomenal in this field are al-Hariri. He made the work of al-Hamadzani as a model.
In the book of al-maqamat, al-Hariri presents a rhetorical anecdotes as a way of voicing social criticism against the existing social conditions, as well as a moral message. According to Philip K. Hitti in his History of the Arabs, the work of al-Hariri contains many literary works are elegant.
Rhetorical anecdotes contained in the book of al-maqamat make this work more special and is regarded as the most important characteristic. "Since the time of al-Hamadzani and al-Hariri, a literary work in maqamat transformed into the most perfect literary form, '' said Hitti.
While developing this genre, al-Hariri slightly enhance the works that have been written by al-Hamadzani. He changed the succession of the works with concerned messages, ideas, and meaning that is not just a show of literary ability.
Indeed, the book written al-Hariri more nuanced drama in the form of writings in Arabic. It is a work of language that has never been seen before. The stories of Spanish and Italian lift realist epic and heroism, considered to have the closeness to the work of al-Hariri.
Other notes reveal, the work of al-Hariri could be considered also as an actual woman on life. Because it contains also a short story and has characters. However, one thing that makes this work so admired lies in the beauty of the language.