Saat diamankan pria menangis sambil memohon agar polisi

Polres Kukar, Kalimantan Timur kembali melakukan razia cipta kondisi (cipkon) dalam rangka menekan angka kejahatan di wilayahnya. Belasan polisi pun melakukan razia di sejumlah hotel kelas melati di Tenggarong, Selasa (20/12) kemarin. Alhasil, sebanyak dua pasangan tanpa status pernikahan, didapati berada di dalam kamar.

Razia yang dimulai sekitar pukul 13.00 Wita itu, kali pertama polisi mendatangi sebuah hotel di Jalan Pahlawan, Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong.

Di hotel tersebut, tak ditemukan satu pun masyarakat yang menginap. Begitu juga ketika polisi mendatangi sebuah hotel di Jalan Jelawat, Tenggarong. Namun ketika polisi mendatangi hotel yang berada di kawasan Jalan Naga, rupanya terdapat dua pasangan yang diduga berbuat mesum di dalam kamar.

Sepasang di antaranya mengaku, sedang dalam proses cerai dengan pasangan masing-masing. Keduanya mengaku baru semalam menginap di kamar tersebut, dan berniat hendak menikah dalam waktu dekat.

"Kami sudah mau menikah pak. Sekarang masih dalam proses cerai dengan pasangan kami," ujar perempuan dengan rambut terurai panjang itu.

Di kamar lainnya, polisi menemukan seorang pria yang mengaku, sudah memiliki istri dan dua orang anak. Pria yang bekerja di sebuah perusahaan tambang di Kecamatan Loa Janan itu, kedapatan berdua-duaan di dalam kamar bersama wanita idaman lain (WIL).Saat diamankan, pria tersebut lalu menangis sambil memohon agar polisi tak membawanya ke kantor. Ia juga memohon agar polisi tak menghubungi istrinya.

"Ampun pak. Sumpah pak demi Tuhan saya tidak melakukan apa-apa kok dengan dia. Dia memang pacar saya, tapi tidak berbuat apa-apa," ujar pria dengan perawakan gempal itu.

Sedangkan perempuan tersebut rupanya seorang pegawai di salah satu SKPD di lingkungan Pemkab Kukar. Perempuan tersebut mengaku, belum memiliki suami dan baru menjalin hubungan dengan pacarnya tersebut.

Dari hasil penggeledahan di kamar hotel, polisi rupanya menemukan benda menyerupai alat hisap sabu. Hanya saja, polisi masih menelusuri apakah alat tersebut milik pria tersebut atau tamu sebelumnya.

"Mereka akan didata dan diberi pembinaan terlebih dahulu. Sementara itu, keberadaan bong tersebut masih diselidiki petugas," terang Paur Subbag Humas Pilres Kukar Ipda Sabar.