Safei tertangkap tidak melakukan perlawanan

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Rabu pagi (21/12) menangkap satu terduga‎ teroris atas nama Safei Lubis alias S di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Penangkapan dilakukan di kediaman orang tua Safei. Saat ditangkap, dia tidak melakukan perlawanan dan langsung dibawa ke Polda Sumatera Utara untuk diperiksa.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian di lokasi penggerebekan teroris di Babakan, Setu, Tangsel membenarkan adanya penangkapan pada Safei.

"‎Selain di Tangsel yang ditangkap empat orang, satu hidup, tiga meninggal dunia. Dilakukan juga penangkapan satu terduga teroris di Payakumbuh, Sumbar dan Deli Serdang, Sumatera Utara. Penangkapan di Payakumbuh dan Deliserdang tidak ada perlawanan," ucap Tito, Rabu (21/12).

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina S Ginting‎ mengatakan, Safei ditangkap karena terlibat dengan kelompok radikal Katibah Gonggong Rebus (KGR) yang berencana mengirim bom menggunakan roket ke Marina Bay, Singapura.Kelompok ini dipimpin oleh Gigih Rahmat Dewa yang sudah tertangkap sebelumnya. Selain berniat menyerang Marina Bay, kelompok ini juga merencanakan amaliah di beberapa tempat dengan sasaran tempat keramaian dan objek vital termasuk kantor polisi.Diketahui juga kelompok Katibah Gonggong Rebus selama ini gencar menyebarkan paham radikal di Asia Tenggara. Bahkan Gigih Rahmat Dewa juga berperan memfasilitator WNI yang ingin pergi ke Suriah.

Berdasarkan penyelidikan Densus 88, Gigih Rahmat Dewa intens berkomunikasi dengan Bahrun Naim dan mendapat sokongan dana dari untuk melakukan sejumlah aksi teror di Indonesia.

"‎S (Safei) ini DPO Densus 88 terkait kelompok KGB di Batam pada Juli lalu yang berafiliasi dengan Bahrun Naim. Peran dia melakukan perekrutan dan baru satu tahun tinggal di sini, di rumah orangtuanya. KTP dia sendiri dari Batam," ujar Rina S Ginting.

Selain mengamankan Safei, Densus 88 juga menyita barang bukti berupa ‎HP, laptop, flasdisk, hardisk, dan tas.  Rencananya besok bagi, Kamis (22/12) yang bersangkutan akan dibawa ke Jakarta untuk pengembangan lebih lanjut.