yusuf kalla pajak diambil keuntungan

Realisasi penerimaan pajak hingga 30 November lalu mencapai Rp 965 triliun.
Padahal target akhir tahun 2017 ini mencapai Rp 1.105,8 triliun, artinya pada bulan Desember ini pemerintah harus menggenjot hingga Rp 140,8 triliun.

Jusuf Kalla mengaku sulit untuk mengejar target tersebut karena banyak perusahaan yang sudah menyelesaikan pembukuannya dan karyawannya sudah banyak yang berlibur.
"Sudah akhir tahun tidak mungkin lagi orang sudah banyak libur, bagaimana mungkin lagi mau tarik pajak kiri kanan akhir tahun," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2016).
Sehingga lebih baik menunggu tahun 2017 untuk menggenjotnya kembali.
Dikatakan Jusuf Kalla penerimaan pajak tahun ini lebih rendah dari tahun lalu sebagai dapak dari lesunya pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara global.
Akibat fenomena tersebut perekonomian Indonesia juga terdampak dan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan di Indonesia.
"Karena pajak diambil keuntungan, berarti keuntungan perusahaannya kurang," ujarnya.
Untuk mengantisipasi agar defisit anggaran tidak membengkak, maka pemerintah melakukan pemangkasan terhadap sejumlah anggaran.
Konsekuensi dari kebijakan itu antara lain pemangkasan proyek, pemangkasan belanja. Atau cara lain selain pemangkasan adalah penarikan utang baru.
"Cuma itu caranya, tidak ada cara lain," katanya.