Negara dengan transportasi massa yang sudah mapan, rata-rata masalah masyarakatnya adalah last-mile (sisa jarak), dari stasiun angkutan umum menuju rumah.

Jarak tersebut bisanya cukup jauh bila berjalan kaki, dan terlalu dekat naik taksi.
Melihat kondisi itu, perusahan otomotif roda dua coba memanfaatkan celah tersebut untuk berbisnis, salah satunya dengan menghadirkan skuter listrik jarak dekat, seperti yang baru saja meluncur di Malaysia, e-scooter Stigo.

Selain modelnya yang unik, merek skuter listrik asal Estonia ini bisa dilipat, sehingga dapat dibawa dan diletakkan di tempat yang sempit. Menarik jika produk seperti ini bisa dipasarkan di Indoensia.
Skuter listrik lipat yang dijual di Malaysia, memiliki dua pilihan tipe, pertama Stiogo standar dengan baterai tunggal lithium-ion 36 volt 5,8 ah (amperhour), dengan jarak tempuh 15km.

Sementera untuk Stigo+, adalah dua kali lipat dari versi standar. Ketika sudah dilipat, Stigo juga bisa dibawa ke mana-mana dengan diseret seperti koper yang memiliki roda.

Pengecasan baterai hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam menggunakan listrik rumah tangga. Bobotnyan sendiri hanya 13,9 kg (Stigo) dan 15,2 kg(Stigo+). Dengan bobot seberat itu, tentu e-scooter ini mudah diangkat.

sumber tribun.com