pahami dulu jenis tabir surya sebelum digunakan


pada umumnya wanita kelas menengah ke atas sering mengunakan tabir surya benarkah itu?tahu ngga tabir surya? dalam Pemakaian sunscreen atau sunblock yang biasa kita sebut dengan tabir surya memang sudah meluas.
pada saat ini Masyarakat sudah mulai paham dan sadar akan akibat sengatan matahari yang berlangsung lama pada keadaan kulit mereka.
Sering sehari-hari kita lihat pemakaian tabir surya terutama di daerah wisata pantai atau yang banyak terpapar matahari.
Tak sedikit masyarakat kota yang berpergian dengan jalan kaki atau dengan angkutan umum menggunakan tabir surya karena mereka harus terpapar sengatan matahari setiap harinya.

Tapi apakah masyarakat sudah tahu apa bedanya sunscreen dan sublock? Serta kegunaan sesungguhnya dari produk-produk yang sudah banyak dipasarkan bebas?

Atas hal itu, dr Krisna Rahardjo BMedSc, dokter umum dengan double degree lulusan fakultas kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2008, mengatakan, harus dipahami dulu bahwa kebanyakan tabir surya melindungi dari dua jenis sinar matahari, yaitu UVA dan UVB.
Krisna mengatakan, huruf A pada UVA berarti ”aging” (penuaan) dan B pada UVB artinya “burning” (pembakaran).
"Tabir surya yang mengandung UVB lebih populer sejak zaman dahulu, tetapi yang sebenarnya Anda butuhkan adalah produk pelindung matahari yang bertuliskan “Broad Spectrum”, artinya produk pelindung matahari tersebut memiliki fitur pelindung dari kedua sinar UV baik A maupun B," ujar lulusan double degree Melbourne University tahun 2012 tersebut.
Adapun tulisan SPF pada produk-produk tabir surya, kata dr Krisna, merupakan singkatan dari Sun Protection Factor.
"SPF dalam sebuah produk pelindung matahari akan memberi tahu Anda sebaik apa produk tersebut dalam melindungi kulit Anda dari sengatan matahari," kata dia.
Angka SPF, jelas dr Krisna, adalah penentu seberapa lama Anda dapat berada di bawah sinar matahari tanpa terbakar selama memakai produk tersebut.
"Jadi, jika biasanya Anda membutuhkan waktu sekitar 15 menit sampai kulit Anda mulai terbakar matahari tanpa dilindungi apapun, dan Anda menggunakan SPF 10, produk tersebut akan memperpanjang waktu Anda hingga 10 kali lipat lebih lama sebelum terbakar, atau 15×10 menit = 150 menit atau sama dengan 2,5 jam," paparnya.
Semakin tinggi angka SPF tidak mengindikasikan seberapa kuat perlindungan yang disediakan oleh produk tersebut.
SPF10 melindungi Anda dari terik matahari sama baiknya dengan SPF15 atau SPF50 sekalipun. Tingkat SPF tinggi akan memblokir lebih banyak UVB, namun tidak menyediakan 100% proteksi dari risiko kulit gosong.
"Namun, produk ber-SPF tinggi mampu memberikan perlindungan lebih baik dari risiko kerusakan kulit jangka panjang, seperti kanker kulit," katanya.
Semakin kecil tingkat SPF, Anda harus lebih sering untuk mengaplikasikan ulang untuk memperlama waktu Anda beraktivitas di bawah terik matahari tanpa khawatir terbakar.
 Lalu, apa bedanya sunscreen dengan sunblock?
Terdapat dua tipe dari produk pelindung matahari, kimiawi dan fisik. Masing-masing memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk melindungi kulit Anda.
Sunscreen
Sunscreen, atau tabir surya, adalah lotion cair kimiawi yang bertindak sebagai penyaring sinar matahari. Lotion sunscreen masuk ke dalam kulit dan akan menyerap radiasi UV sebelum mencapai lapisan kulit Anda dan merusaknya.
Namun, tetap akan ada sebagian sinar matahari yang terserap oleh tubuh. Tekstur sunscreen lebih tipis dan akan terlihat tidak kasat mata saat diaplikasikan.
Sunblock
Sunblock mengandung mineral seperti zinc oxide atau titanium dioxide yang membangun lapisan di atas permukaan kulit, berfungsi sebagai dinding penghalang kulit dari sinar matahari.
Tekstur lotion sunblock lebih kental, berwarna putih susu, dan dapat terlihat jelas oleh mata. Sunblock adalah rekomendasi perlindungan terbaik jika Anda memiliki aktivitas berjam-jam di bawah sengatan matahari, seperti berenang atau bermain di pantai.
Beberapa riset dari luar negeri, mengatakan tidak ada jaminan penggunaaan produk pelindung sinar matahari ini untuk mencegah kanker kulit.
Produk-produk tersebut memang digunakan untuk mengurangi sunburn / kulit terbakar bukan mencegah kanker kulit.
Memang secara medis, awal dari kanker kulit adalah rusaknya DNA dari kulit yang diakibatkan oleh sunburn tersebut.
Di kutip dari Majalah Times London, Julie Sharp, head of health information at Cancer Research UK, mengatakan “ Selagi orang berpikir tabir surya melindungi kulit, mereka menabah lama paparan terhadap matahari, dan ini lah awal kerusakan DNA yang menuju terjadinya kanker kulit”.
Salah satu studi dari Belanda oleh Peter C. M. van de Kerkhof, Department of Dermatology, Radboud University Nijmegen Medical Centre , mengatakan bahwa produk tabir surya saat ini belum memdai untuk memberi perlindungan sepenuhnya kepada kulit, mereka hanya memperlambat terjadinya kasus kanker kulit.
Jadi apakah saat ini kita sudah memiliki produk yang tepat untuk melindungi kulit kita saat bermain asik di bawah teriknya matahari?
"Apakah tanning baik untuk kesehatan kulit kita? Itu semua masih dalam penelitian yang sedang berlangsung. Untuk saat ini, penggunaan tabir surya tetap menjadi perlindungan paling cepat dan mudah diakses," kata dr Krisna.