persamaan karakter timnas Spanyol dan Timnas Indonesia.


Luis Milla rupanya cukup terkesan dengan para pemain seleksi tahap pertama Timnas Indonesia U-22.
Luis Milla bersama timnya menyeleksi 25 pemain pada 21-23 Februari 2017 di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Kota Tangerang.
Masih akan ada seleksi tahap kedua yang direncanakan pada Maret 2017.
Seleksi pemain Timnas Indonesia U-22 ini diproyeksikan untuk mengikuti cabang sepak bola SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus 2017.
Setelah menyeleksi 25 pemain tahap pertama, Luis Milla menemukan empat persamaan antara timnas Spanyol dan Timnas Indonesia.
Dari sisi prestasi, Timnas Indonesia tentu saja sangat tak sebanding dengan Spanyol.
Namun, kata Luis Milla melalui penerjemahnya, Bayu Eka Sari Teguh, ada empat karakter persamaan Spanyol dan Timnas Indonesia.

Keempat persamaan itu adalah:

1. Postur Tubuh

Luis Milla menganggap postur rata-rata pemain Spanyol dan Indonesia tidak berbeda jauh.
Namun, jika merunut data dari Disabled-world.com pada 2015, selisih rata-rata tinggi laki-laki Spanyol dengan Indonesia berbeda 12 cm!
Rata-rata tinggi laki-laki Spanyol mencapai 170 cm.
Sedangkan rata-rata tinggi laki-laki Indonesia cuma 158 cm.
Jika dilihat kasat mata, memang tinggi rata-rata pemain timnas Spanyol terlihat pendek dan terhitung mungil ketimbang negara lain Eropa.
Sayangnya, ilusi tersebut tercipta lantaran mata kita lebih terbiasa menyaksikan David Silva dkk bermain kontra tim-tim asal Eropa lainnya yang memiliki postur lebih tinggi dari mereka.

2. Permainan Cepat
seleksi tahap pertama Timnas Indonesia U-22 di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (23/2/2017).

baca juga : Bima Sakti menanggapi pemain naturalisasi

Pada perkenalan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, Milla menyebutkan bahwa dia hanya meneruskan tim yang dibentuk Indra Sjafri.
"Coach Milla ingin kami bermain cepat, terutama soal pengambilan keputusan," ucap Evan Dimas Darmono, salah satu pemain seleksi tahap pertama.
Ya, Indra memang mewarisi beberapa pelari cepat dalam skuad seleksi Timnas Indonesia U-22 tahap pertama.
Satu nama yang paling menyita perhatian tentu sayap Yabes Roni.
Selain Yabes, ada nama fullback I Putu Gede Juni Antara yang juga rajin menyisir sisi kiri pertahanan lawan.

3. Umpan Pendek

Lagi-lagi masih dari peninggalan Indra Sjafri.
Kendati terlalu dini untuk mengatakan tiki-taka, Milla memang cenderung lebih suka para pemainya bermain bola pendek.
Hal itu pula yang diterapkan Indra pada Timnas Indonesia U-19 di eranya.
Kala itu, permutasi antarpemain juga lebih kaku alias tidak ada jarak yang menganga antarposisi per pemain.
Satu perbedaan yang terlihat adalah, Milla menginstruksikan para pemainnya untuk melakukan umpan pendek saat skema sepak pojok.
4. Pola 4-3-3



Selain Indra Sjafri, pola 4-3-3 ini juga lazim digunakan oleh Alfred Riedl pada Piala AFF 2016.
Saat itu, Riedl lebih banyak memanfaatkan dua sayap, Rizky Pora dan Andik Vermansah, untuk menopang satu striker, Boaz Solossa.
Mundur beberapa tahun, Indra Sjafri menurunkan dua sayap cepat, Ilham Udin Armaiyn dan Maldini Pali, untuk mendukung ujung tombak, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, saat menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Pada seleksi tahap pertama Timnas Indonesia U-22, Luis Milla barangkali harus menimbang dengan sangat untuk menentukan siapa di antara Saddil Ramdhani, Miftahul Hamdi, Yabes Roni, dan Febry Hariyadi, yang bakal terpilih.
Selain itu, pada era Ivan Kolev di Piala Asia 2017, pola 4-3-3 juga dipakai pelatih dari Bulgaria tersebut.

Kala itu, Bambang Pamungkas menjadi target man dengan disokong duo sayap kanan dan kiri, Budi Sudarsono dan Elie Aiboy.

Baca juga : pemain muda persib ini bisa masuk timnas

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla, sudah memiliki kriteria yang diinginkannya dalam memilih sosok penyerang.
Sosok penyerang yang diinginkan Milla diutarakan langsung oleh Asisten Pelatihnya, Bima Sakti.
Bima mengaku sudah berbicara dengan Milla terkait penyerang seperti apa yang diinginkan oleh pelatih asal Spanyol itu.
Menurut Bima, Milla lebih senang dengan penyerang yang memiliki naluri gol tinggi.
"Finishing-nya bagus, lalu fisik dan postur badannya juga penting karena akan berduel dengan stopper-stopper yang tinggi," kata Bima.
Terkait berapa tingginya penyerang tersebut, Bima mengatakan tidak ada batasan minimal.
Hanya saja, penyerang itu mesti mampu menjalankan tugasnya dengan baik bila diberikan kepercayaan.
"Kalau misalnya kecil tapi bagus dan sesuai kebutuhan, ya juga bisa," ucap Bima.
Untuk penyerang sayap, Milla menginginkan pemain tersebut memiliki kecepatan.
Dari proses seleksi tahap pertama, terdapat penyerang sayap yang bermain cepat, seperti Febri Hariyadi, Saddil Ramdani, Yabes Roni, dan Miftahul Hamdi.
"Milla mau penyerang sayap yang cepat ketika memegang bola seperti Saddil," ucap Bima.
Untuk penyerang, Milla sudah melihat aksi dari Marinus Wanewar dan juga Ahmad Nur Hadianto.
Rencananya staf pelatih Timnas Indonesia U-22 akan memanggil nama-nama baru di posisi penyerang seperti Dimas Drajad, Dendi Sulistyawan, dan Muhlis Hadi Ning Syaifulloh.