ternyata FBI sudah melakukan ini

Badan investigasi Amerika Serikat atau Federal Bureau of Investigation (FBI), diam-diam mengembangkan jaringan pengenal wajah. Teknologi ini memungkinkan penegak hukum Amerika Serikat (AS) mengidentifikasi orang-orang di negaranya tanpa sepengetahuan mereka. Namun, alasan di balik langkah FBI yang diam-diam ini akhirnya terkuak. Dilaporkan Government Accountability Office, FBI tidak membiarkan masyarakat mengetahui bahwa lembaga tersebut mengumpulkan foto dari departemen kendaraan bermotor.

Dikutip dari Mashable, Jumat (24/3/2017), beberapa hal juga menjadi perbincangan terkait kekhawatiran dari langkah diam-diam yang dilakukan oleh FBI ini. Pertama yaitu profil rasial. Elia Cummings, seorang Demokrat dari Maryland, agak khawatir dengan studi yang menunjukkan bahwa pengenal wajah kurang akurat ketika mencoba mengidentifikasi orang kulit hitam. "Jika Anda hitam, Anda lebih mungkin menjadi sasaran teknologi ini, dan teknologi ini lebih mungkin untuk tidak akurat," katanya. Jason Chaffetz, ketua dari House Oversight Committee, juga tak terima dengan langkah yang digunakan oleh FBI kepada masyarakat. Pasalnya, teknologi ini akan menambah database dari banyaknya orang yang dipindai sehingga semakin teknologi pengenal wajah semakin sulit mendapatkan keakuratan. Selain itu, Rep Paul Mitchell, Republikan dari Michigan mengungkapkan keberatannya, sebab ia tidak diinformasikan bahwa data wajahnya akan dapat dicari oleh penegak hukum di seluruh negerinya. Ia tampak secara pribadi tersinggung dengan kurangnya pengungkapan. Hal ini dinilai melampaui batas peran dari pemerintah. Alhasil dari beberapa kekhawatiran ini, FBI akan melakukan nota kesepahaman dengan departemen kendaraan bermotor di seluruh negeri untuk menambah lisensi foto pengemudi untuk database mereka.
(kem)