Pertamina menurunkan beban untuk mengimpornya

Penurunan harga minyak mentah dunia yang belakangan ini terjadi akan dimanfaatkan pemerintah untuk mengkaji penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Harga minyak mentah dunia anjlok 22% ke level US$ 30 per barel. Hal itu dipicu oleh strategi Arab Saudi untuk membanjiri pasar dengan minyak mentah demi merebut kembali pangsa pasar. Pada Minggu malam Arab Saudi mengejutkan pasar dengan meluncurkan perang harga terhadap Rusia.

Gejolak itu terjadi setelah adanya ketegangan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi atau OPEC dengan Rusia pada hari Jumat. Rusia menolak mengikuti upaya OPEC untuk menyelamatkan pasar minyak yang rusak karena virus corona dengan memangkas produksi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai untuk Indonesia sendiri dampak penurunan harga minyak dunia bisa dilihat dari dua sisi, positif sekaligus mengkhawatirkan.

Sisi positif akan dirasakan oleh PT Pertamina (persero). Menurut dia murahnya harga minyak mentah menurunkan beban impor yang dilakukan BUMN sektor migas ini.

"Kalau selama ini impor minyak kita cukup besar, berarti penurunan harga minyak ini jadi salah satu yang bisa memberikan Pertamina menurunkan beban untuk mengimpornya. Itu saya harap nanti akan terlihat dalam neraca Pertamina," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Luhut Singgung Ribut-ribut AS-Rusia di Balik Harga Minyak Anjlok
Meski memberikan keuntungan bagi Pertamina, namun Sri Mulyani juga mengkhawatirkan perang harga minyak mentah dunia yang dilakukan negara produsen. Sebab, penurunan harga akan berdampak pada pasar keuangan dan modal nasional.

Di tengah penurunan harga minyak mentah dunia ini juga membuat pemerintah mempertimbangkan untuk kembali menyesuaikan harga BBM mengikuti tren penurunan harga minyak dunia di awal pekan ini.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya akan melihat penurunan harga minyak ini bersifat sementara atau tidak. Sebagai informasi ada dua jenis BBM yang harganya diatur pemerintah, yaitu Premium dan Solar.

"Kita masih akan lihat ini temporary atau gimana. Tiba-tiba kita antisipasi eh ternyata naik lagi kan nggak tahu," kata Arifin di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020). Arifin menjawab pertanyaan apakah penurunan harga minyak mempengaruhi harga BBM.

Kajian penurunan harga BBM, kata Arifin juga akan dilihat dari sektor lain yaitu pergerakan nilai tukar alias kurs. Dirinya belum bisa memastikan penurunan harga minyak mentah dunia akan bisa menurunkan harga BBM secara langsung atau tidak.

Berikut ini daftar harga BBM yang dijual di Indonesia:

Pertamina

1. Pertalite Rp 7.650 per liter

2. Pertamax Rp 9.000 per liter

3. Pertamax Turbo Rp 9.850 per liter

4. Pertamina Dex Rp 10.200 per liter

5. Dexlite Rp 9.500 per liter

6. Pertamina Dex Rp 10.200 per liter

7. Solar Non-Subsidi Rp 9.300 per liter

Total

1. Performance 90 Rp 9.075 per liter

2. Performance 92 Rp 9.125 per liter

3. Performance 95 Rp 9.650 per liter

4. Performance Diesel Rp 10.150 per liter

Shell

1. Shell Regular Rp 9.075 per liter

2. Shell Super Rp 9.125 per liter

3. Shell V-Power Rp 9.650 per liter

4. Shell Diesel Rp 10.225 per liter.